Wednesday, February 25, 2015

ENIGMA

Maybe because I'm too tired
Not even know what is within
My self

All kind of conflict and dilemma
That are running in me
Maybe

I don't know what actually makes me tired
Is it a form of escapism?

Maybe yes
But who you are trying to escape from?

The problem is
I'm overthinking about everything
How am I supposed to do?

Hard to be strong in front of everyone
Without realizing I'm actually
Am flying without wing

Everyone seems to have their own struggle
And again maybe that is my fault
Which I'm hesitate to lend my hand
To reduce the burden

Because I'm too selfish?
Am I?

"I have mine also"

The feeling makes me feel exhausted
Feeling like I don't contribute to anything
Where I'm always searching for the Room
As the medium for improvement

Give me time please...

Wednesday, February 11, 2015

ALI, PENCURI YAHUDI DAN HAKIM

بسم الله الرحمن الرحيم
 
Ada sebuah peristiwa yang dapat kita ambil hikmahnya. Pada suatu hari, Sayyidina Ali bin Abi Tholib berjalan melewati sebuah perkampungan, saat melintasi sebuah rumah ia mendapati baju perangnya dipegang oleh seorang Yahudi, sedangkan Sayyidina Ali yakin bahwa Yahudi ini adalah yang mencurinya. Bayangkan, Sayyidina Ali adalah seorang Amiril Mukminin, beliau seorang pemimpin, beliau seorang presiden.

Dengan santunnya beliau mengatakan kepada si Yahudi tersebut: "Ini adalah baju perang milikku yang telah hilang."

Yahudi tersebut berkata: "Tidak ini adalah milikku, engkau mengatakan seperti itu karena mentang mentang engkau adalah seorang amiril mukminin." 

Lalu Sayyidina Ali berkata: "Tidak, dugaanmu adalah keliru. Lebih baik kita mencari keadilan di pengadilan dan memutuskan siapa diantara kita yang benar di depan hakim."

Akhirnya Sayyidina Ali pergi bersama si Yahudi tersebut yang notabenenya tidak seagama dengannya untuk menuju ke mahkamah (pengadilan), sedangkan yang mengikutinya itu adalah seorang amiril mukminin. Sesampainya di mahkamah, beliau duduk dan si Yahudi tersebut duduk tepat dihadapannya. Mereka menunggu keputusan sang hakim untuk memutuskan siapakah pemilik yang sebenarnya.
 
Allahu Akbar… ternyata si Yahudi tersebut salah besar, karena hakim yang ada dihadapannya adalah Qadhi Syuraih. Qadhi Syuraih adalah salah seorang murid Sayyidina Ali bin Abi Tholib. Setelah melihat hakim, si Yahudi tersebut bimbang dan ragu, pasti hakim tersebut memihak kepada amiril mukminin dan akan menghukumnya dengan hukuman seberat beratnya.
 
Lalu Qadhi Syuraih pun memulai pembicaraannya, ia mendengarkan dengan seksama keterangan dari kedua belah pihak seraya berkata kepada Sayyidina Ali: "Wahai amiril mukminin perkara apakah yang akan engkau adukan?"
 
Sayyidina Ali pun menjawab: "Orang ini telah mencuri baju perang milikku."
 
Lalu Yahudi tersebut mengatakan: "Hendaklah bagi penuduh adalah bukti yang jelas."
 
Kemudian Qadhi Syuraih mengatakan kepada Sayyidina Ali: "Wahai amirul mukminin apakah adakah sebuah bukti yang menyatakan bahwa baju perang ini memang benar benar milikmu dan si Yahudi ini adalah pencurinya?"
 
Sayyidina Ali menjawab: "Wahai Qadhi, baju perang itu benar benar milikku, itu merupakan pemberian Rasulullah saw."
 
Qadhi Syuraih kemudian bertanya kembali: "Apakah dirimu memiliki saksi yang menyatakan bahwa baju perang ini benar benar milikmu wahai amiril mukminin?"
 
"YA, aku mempunyai dua saksi. Saksi pertama, adalah pekerjaku, dan saksi kedua adalah anakku Hasan." Jawab Sayyidina ali dengan mantap.
 
Lalu sang hakim menjawabnya: "Kesaksian mereka berdua tidak diterima!!"
 
"Subhanallah… Adakah cucu Rasulullah saw seorang penipu dan tidak dapat dipercaya?" Jawab Sayyidina Ali. 
 
"Sama sekali  tidak wahai Amiril mukminin. Namun Hasan adalah anakmu, dan seorang anak tidak boleh menjadi saksi bagi ayahnya dalam situasi seperti ini. Juga pekerjamu itu juga tidak sah kesaksiannya, karena ia bekerja denganmu dan sudah termasuk dari bagianmu." Kata Qadhi Syuraih menjelaskan.
 
Lalu Sayyidina Ali menjawab: "Sekarang aku sudah tidak memiliki saksi lagi yang dapat membuktikan bahwa baju perang ini adalah milikku."
 
Kemudian Qadhi Syuraih mengatakan dihadapan keduanya: "Demi menjunjung tinggi keadilan, jadi keputusannya, baju perang ini adalah milik si Yahudi ini."
 
"Jadi baju perang itu adalah milikku?" kata si Yahudi sambil tidak percaya terhadap keputusan majelis hakim. 
 
"Iya benar. Baju perang ini adalah milikmu."Jawab Qadhi Syuraih dengan tegas.
 
Si Yahudi bingung dan tidak percaya akan hal yang sedang dialami nya ini. Dalam hatinya ia bergumam: "Bagaimana mungkin keputusan hakim ini berpihak kepadaku? Padahal aku berada di pihak yang salah dan Ali bin Abi Thalib ada dipihak yang benar dan ia benar benar pemilik baju besi ini, selain itu ia juga adalah seorang amiril mukminin."
 
"Berarti aku bisa membawanya kembali dan ini adalah benar benar milikku?" kata si Yahudi ini memastikan keputusan hakim. 
 
"Iya benar, ambillah baju besi ini dan kembalilah, karena engkau adalah pemiliknya yang sah dimata hukum." Jawab Qadhi Syuraih meyakinkannya.
 
Lalu si Yahudi tersebut memandangi Imam Ali seraya berkata: "Wahai amiril mukminin ini adalah keputusan hakim dan ini adalah milikku."
 
"Iya benar, ini keputusan yang seadil adilnya dan baju besi itu adalah milikmu." Jawab Sayyidina Ali.
 
Kemudian si Yahudi tadi tidak beranjak dari ruangan mahkamah sembari memandangi wajah Sayyidina Ali dan sang hakim, lalu ia berkata: "Ketahuilah wahai hakim… Bahwa baju perang ini sesungguhnya adalah milik Amiril Mukminin Ali bin abi Tholib dan sesungguhnya aku telah benar benar mencurinya."
 
Lalu ia berpaling kepada Sayyidina Ali seraya berkata: "Wahai amiril mukminin ulurkan tanganmu."
 
Lalu Sayyidina Ali pun mengulurkan tangannya kepada si Yahudi tersebut, dan Yahudi itu menjabat tangan Sayyidina Ali seraya mengucapkan: "Asyhadu an Laa ilaaha illallaah wa Asyhadu anna Muhammad Rasulullah."
 
***
p/s: Mahkamah yang Maha Adil adalah Mahkamah Akihrat. See you there~

Tuesday, February 10, 2015

DETIK DETIK TERAKHIR

Assalamualaikum warahmatullah.

This is a quick update. Ngehee.

Detik-detik terakhir lah sangat. *rolling eyes* Pfft.

Actually what I wanted to say is I'm almost done with my assignment! Ohoi. Terimbau kembali masa dekat KMB zaman buat Extended Essay (EE) kalau nak tahu EE tu apa sila gunakan khidmat Inche Google. Tapi untuk assignment ni lagi lebih struggle dia compared to EE. Bila aku fikir-fikir balik, lahai EE tu takde la susah mana pun. Woops. EE tu pun aku buat last minute sebab asyik kena reject je mula-mula, from Bio tukar ke English literature sebab Bio tu sama tajuk ngan orang lain so proposal aku ditolak. Sobs. Then from English literature tukar lagi kepada English linguistic sebab aku tak tahan baca novel yang aku nak kaji tu which is Two on a Tower. Aku sendiri pilih novel tu but then aku sendiri yang give up. Haha. Sebab English yang Thomas Hardy tu guna high level sangat sampai boleh nangis aku baca tu. Dah lah masa limited nak kena hantar and at the same time kena baca novel tu dari kulit ke kulit untuk ulas mana-mana aspect under literary canon. Makk aii, boleh gila time tu.

Ada banyak version cover dia ni haa.
Pastu bila hasrat aku nak tukar Reseach Question last-last minute, apa lagi kena marahlah dengan advisor EE aku sebab cam dah last minute sangat tetibe nak tukar. Huwaa. Aku fikir aku boleh habiskan baca novel tu, but then buku tu mampu teman aku time waktu tidur je and membawa aku melayari mimpi-mimpi berlatar belakangkan zaman Eropah dulu. Buku tu best tapi tulah, bahasa klasik sangat sampai aku penat asyik nak check kamus je. Haha.  

But then Alhamdulillah berbaloilah tukar jadi English linguistic dimana aku kena buat survey lah, pastu buat data lah and at the end dapat result yang memuaskan.Walaupun aku rasa aku merapu je dalam tu. Heh.

And now bila sambung degree ni, takyah cakaplah, lagi advance dia punya assignment. Kalau aku punya ni ikut UK lah, tak tahu la camne uni-uni lain, mungkin lagi mencabar. Dah lah assignment ni campur sekali ngan final mark. Huhu.

STAGE ONE
Masa first year kena buat Family Study dimana each partner akan diberi satu pregnant mom and kena buat report pasal development semua benda alah tu malas lak nak ulas. Aku suka gila time tu especially bila my Family Study pregnant mom melahirkan anak perempuan. Wahhh, aku visit rumah dia sambil bagi hadiah gituu mudah-mudahan dapat jadi seorang mujahid yang berguna untuk ummah. InsyaAllah amin. Dan ada lagi assignment-assignment lain yang boleh tahan kritikal juga lah contoh macam critical appraisal dan banyak lagi. Macam untuk assignment critical appraisal tu sendiri aku rasa mencabar lah sebab kena kritik journal orang lain and at the same time appraise that journal. Fuhh.

STAGE TWO
And untuk this second stage medical student kena buat Patient Study in which you and your partner are given a patient with a chronic disease. So kena buat report on how that chronic disease could give impact on the patient by integrating biological, social and psychological factors on the patient bla bla bla.

And Alhamdulillah tak sabar nak tunggu Jumaat ni untuk submit benda ni and meneruskan perjuangan menyiapakan assignment yang lain pulak *sarcasm intended*.

Cuba bayangkan kalau macam ni lah cycle kita setiap hari, bangun pagi pergi kelas, malam buat assignment and benda ni berulang-ulang until you forgot to live your life as hamba Allah tu sendiri. Bukan ke lagi sedih? Apa je kebaikan yang aku dah buat hari ni? Apa je contribution untuk ummah pada hari ni? Tilawah berapa page hari ni? Mathurat baca tak?

This is what we call as vicious cycle. And i'm afraid that if i'm the one who indulging myself in that cycle. 

Dan akhirnya kita dihanyutkan dengan kesibukan dunia tanpa menyedari hari-hari kita berlalu tanpa meletakkan ingatan kita padaNya. Sampai kita lupa apa tanggungjawab kita yang sebenarnya. Kita merasakan kita sudah cukup sibuk dan hanya memberi sisa-sisa masa kita untuk mengabdikan diri kita kepada Allah.

Inilah reality hidup student. Mungkin tak valid untuk semua dan valid untuk aku je. ;')

A self reminder for today.

Wallahualam.

SABR! Keyword yang manusia selalu miss.
p/s: bilamana aku disibukkan dengan benda-benda duniawi, aku rindu untuk diberi kelapangan masa kononnya agar dapat mempersiapkan diri dengan ilmu-ilmu akhirat macam baca Al Quran satu juzu', baca buku-buku fikrah ke. Tapi bila kelapangan masa diberi, dimanakah janji-janji itu pergi? Kbai.

2nd p/s: Imma still in ma uni yaw from this morning yaw. I am so tired yawww. Plus lapar yawww. Haha lapo je kejo ko ni haa. Ngantuksss. *menguap sampai keluar air mata*

Friday, February 6, 2015

SELF REMINDER

Assalamualaikum.

Aku teringat satu ayat ni, golongan yang langsung tidak sudi membaca tetapi berstamina tinggi untuk berpendapat, ia hanyalah sikap self destructive yang menggali kubur sendiri.

Kita semua mempunyai option untuk membentuk fikrah kita sendiri sama ada beracuankan fikrah Islamiyyah mahupun mencampuradukkan fahaman-fahaman fikrah selain dari Islam which could lead to aqidah yang tak settle. Bila Islam bercampur dengan -isme-isme ciptaan manusia, itu tak melahirkan akidah yang sejahtera.

Bila akak-akak murobbi suruh baca buku fikrah, tu bukan saja-saja nak bazir masa kita, tapi itu adalah salah satu cara untuk membentuk fikrah kita dan seterusnya membina akidah yang sejahtera. Makanan takkan tetibe masuk mulut kita kalau bukan kita yang menyuapnya masuk ke mulut sendiri. Macam tu jugalah dalam proses membentuk fikrah individu itu sendiri.

Dan kalau diri sendiri malas nak membaca tapi suka memberi pendapat, dari manakah datangnya fundamental of thinking tu? Emm. Better diam je. Err. Huwaa.

A reminder to myself.


Indeed.

Kbai.


p/s: "Amboi kemain kau sekarang ni rajin update blog," kata Alyani Nazirah kepada si penaip ni. Hekkk. Nak kata bosan takde la sangat pun sebab berlambak kerja kau ni weeehh. 

2nd p/s: Tadi aku baca blog Fatin Liyana, aku follow dia quite a long time ago la. Cantik sangat hamba Allah seorang ni. :') And dia dah bertunang dengan seorang doktor gak! Grand habis cam kawen da aku tengok. Wuu. Any hoo, semoga jodoh panjang dan cepat-cepat diijabkabulkan and dapat anak comel cam mummy dia. *fangirling*

Thursday, February 5, 2015

HARPER LEE

Assalamualaikum guysss~!

Sekarang ni aku bagai nak rak nak kena siapkan assignment. Deadline 13hb ni, lub dup lub dup. Doakan sayaaa ye. ^^ 

Haa, sebenarnya nak cerita, aku baru tahu yang Harper Lee penulis buku To Kill a Mocking Bird nak releasekan buku kedua dia yang berjudul Go Set a Watchman. And of course laa aku antara orang yang teruja nak baca buku tu after soo long ago aku habiskan baca buku To Kill a Mocking Bird tu. Quite surprising gak laa tetibe ada keluar sequel buku tu which I'm not really expected pun la. And I'm really looking forward to read that book.




Dengar cerita buku tu bakal keluar bulan July ni. Ehem ehem, ada sesape nak bagi free tak? Koff kofff. 

Go Set A Watchman
Yang menarik pasal benda ni is that buku ni ditulis dulu before buku To Kill a Mocking Bird ditulis, Dan setelah hampir 50 tahun berlalu, barulah editor buku ni memberi pengesahan untuk menerbitkan buku yang kedua ni dimana simpanan original buku ni masih wujud lagi. 

Since buku ini adalah continuation daripada buku yang pertama tu, so basically buku tu pasal Scout Finch anak perempuan kepada Atticus ni melawat ayah dia dekat Maycomb, Alabama and sama-sama berjuang dengan ayah dia dan sepanjang tu akan muncul lah pelbagai konflik dan adegan-adegan that will make you getting an adrenaline rush. Haha. Mungkin.

Dan I'm quite sure Harper Lee's style of writing will be the same. Kalau betul-betul baca To Kill a Mocking Bird tu banyak la mempersoalkan keadilan dan kesamarataan antara penduduk masyarakat dekat kota tu. And benda tu kalau lihat banyak je terjadi kat negara kita sendiri ni in which social inequality tu sendiri. Tak kisah lah dari segi warna kulit mahupun social status tu sendiri. Yang lemah ditindas, yang berkuasa semakin dahagakan kekuasaan tu. Maka dengan ini plan-plan musuh makin mencapai matlmatnya.

Bayangkanlah, even zaman sekarang ni projek perumahan berjuta-juta, tapi hakikatnya kos pembinaan tu tak sama pun dengan modal yang telah ditetapkan pada dasarnya. So kemana duit tu semua pergi? Zappp, laju je duit tu masuk perut kroni-kroni sekepala yang mengikut langkah-langkah syaitan. Bukan ke dah tak jadi halal sumber duit tu sendiri. Dan duit itu yang akan digunakan untuk menyara keluarga, bagi anak-anak sekolah akhirnya hilang keberkatan tu sendiri. Secara tak langsung, perkara yang nampak kecil ni sebenarnya boleh menyebabkan keruntuhan akhlak moral dalam kalangan masyarakat kita.

Bila baca paper lagilah aku pening tak tahu mana satu yang hak atau batil. Tak kisahlah dari kes mahkamah bertahun yang lepas punya until lah kes mahkamah yang terbaru. Bila rasa ihsan tu dah hilang dalam diri, manusia tak takut pun nak buat salah and worse, berusaha untuk menegakkan yang batil tu. In which this make me realize, mahkamah dan neraca Allah lah yang Maha Adil. Dan akan tiba suatu hari nanti, penyaksian yang adil dan saksama akan terlaksana. Dan orang-orang yang dizalimi, ditindas mahupun didiskriminasikan pasti akan mendapat pembelaan yang seadil-adilnya. Best kan? :)

Tulah nak katanya undang-undang manusia dengan undang-undang Allah ni takkan sama. Adil itu sendiri bermakna meletakkan sesuatu ditempatnya. Tapi sejauh mana manusia tu sendiri boleh berlaku adil? 

Dalam buku To Kill a Mocking Bird tu aku suka la kat satu character ni, Scout. Even though dia ni masih kecil, cara dia berfikir tak macam kanak-kanak sebaya dia, bilamana her perspective on life, humanity aspect etc sangat berbeza dan banyak mempersoalkan tindakan-tindakan 'lucu' sesetengah pihak. Kalau nak tahu lebih lanjut kenalah baca sendiri. 

Tetibe aku teringat, sewaktu Islam mula diturunkan melalui wahyu dan disaat Islam memulakan dakwahnya secara terang-terangan, kenapa kebanyakan golongan hamba-hamba sanggup masuk Islam dan mengabdikan dirinya hanya kepada agama Tauhid ni?

Jawapan dia mudah je which is agama Islam ni adalah agama yang adil.

Islam Kaffah?
Disaat golongan wanita memperjuangkan hak menuntut agar hak wanita diberi sama rata seperti mana hak lelaki, disaat golongan LGBT memperjuangkan kesamarataan hak asasi seperti mana golongan yang secara azali mengikut fitrahnya, disaat terdapatnya golongan yang mensekularkan agama daripada kehidupan, disaat terdapat suara-suara sumbang menuntut hak kebebasan bersuara tanpa mengetahui the real meaning of freedom and so on and so forth, disitulah akan ada pejuang-pejuang hak yang mempertahankan kesucian Islam tu sendiri.

Jatuhnya moral dan akhlak manusia apabila manusia tidak lagi mengamalkan cara hidup Islam yang sebenar berpaksikan alQuran dan asSunnah tu sendiri. Apabila hati-hati manusia makin jauh daripada Sang Penciptanya, lalu muncullah bintik-bintik hitam dan akhirnya terbentuklah satu hati yang gelap lagi keras. Itulah yang terjadi bilamana sistem khalifah jatuh dan perkara ni terreflect dalam gaya hidup masyarakat kita sekarang ni.

Entahlahh. Emm, bagi aku Islam tu everything. And I'm really sad bilamana ada pihak-pihak yang mempermainkan agama kita ni. And sebab apa benda ni berlaku? Sebab umat Islam tu sendiri nampak lemah, mudah dipijak, sebab tu lah senang je musuh buat macam-macam yang kadang-kadang kita sendiri tak sedar agama Islam ni dipersendakan.

T_T

Ok lah, back on track. Uhuk uhuk. Pape pon aku menanti buku ni keluar and macam aku cakap tadi, kalau ada sesape sudi nak bagi free buku ni kat aku, aku sangatlah appreciate gila-gila punya ah. Ahaa. 

Gurau je.

Last but not least, doakan aku in everything that I do. ^^

Hanya redha Allah yang kudamba. InsyaAllah.

Ilal liqo'


What I really do is updating my blog. Wahahaa. *sigh*
p/s: Bila habis assignment ni aku plan nak tengok movie P.K. tu. Nampak gaya macam best.

2nd p/s: Sekarang ni aku sebenarnya teringin nak baca buku-buku karya Karen Armstrong bilamana aku terbaca dekat blog saifulislam tu. Hehe. Cam best. But I have no time. Banyak buku yang beratur dekat reading list tu merayu untuk dibaca. Hampehhh.

3rd p/s: Sebenarnya aku bosan buat assignmentt. Whyyyy?? T_T Aku lebih suka menelaah buku tebal daripada menaip assignment. Ngehe. Teruk betul perangai.

4th p/s: Sebenarnyaa kannnn, aku rindu someone. T_T Emo pulak kaannn. Kbai. 

post signature